Siapa Paling Pintar; Koruptor atau KPK?
Fenomena korupsi yang telah merajalela di Indonesia, baik dari tingkat nasional maupun tingkat lokal, dari para petinggi negara maupun rakyat biasa, dari orang yang memahami hukum maupun yang tidak memahaminya merupakan fenomena yang telah mencapai titik nadir. Fenomena korupsi merupakan penyakit akut yang menjalar ke dalam berbagai bidang kehidupan.
Lalu, ada pertanyaan baru terhadap penyakit sosial ini?
Mengapa penyakit ini tidak pernah hilang? Adakah orang atau kelompok atau institusi yang benar-benar peduli terhadap korupsi bukan sekadar peduli pada perkara-perkara tertentu dari problema yang sistematis ini. Terlepas dari pertanyaan sederhana itu, saya berpendapat bahwa fenomena korupsi yang tidak pernah berakhir, bahkan semakin memburuk ini terus menjadi masalah besar karena ada alasan baru. Alasan yang saya maksudkan adalah bahwa setiap orang, kelompok, atau lembaga bahkan institusi sedang menguji kepandaian Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Siapakah yang paling pintar? Apakah saya atau lemabaga KPK, yang saat ini dipimpin oleh Abraham Samad, dkk? Pertanyaan penguji ini barangkali masuk akal karena ada banyak masalah korupsi yang terus bertumbuh seiring diselesaikannya masalah lama.
Siapakah yang paling Pintar; Koruptor atau KPK?
Pertanyaan ini paling banyak dilemparkan oleh para koruptor yang masih tersembunyi atau bakhan disembunyikan. Persoalan siapa yang paling pintar, sama halnya dengan persoalan siapakah yang paling licik jika dihubungkan dengan masalah korupsi. Jika kita mengalihkan persoalan ini, maka perang antara kebohongan dan kejujuranlah yang terjadi. Maka alasan yang masuk akal dan pasti akan dibuktikan adalah bahwa perang antara kebohongan dan kepintaran pasti akan dimenangkan oleh kebenaran, walaupun kebenaran itu sering kalah untuk tujuannya yaitu kebenaran itu sendiri.
Oleh karena itu, berlakunya perkataan; "Segala sesuatu ada saatnya". Perkataan ini sekaligus mengafirmasikan bahwa segala yang disembunyikan atau rahasia kebohongan pasti akan terungkap.
Akhirnya, pertanyaan "Siapa yang paling pintar; Koruptor atau KPK?", mempunyai dua jawaban yang berbeda. Yang pertama; Koruptor menang untuk sementara waktu dan KPK kalah untuk sementara juga.
yang kedua; Koruptor kalah selamanya dan KPK menang untuk selamanya juga.
Dukunglah usaha dan kerja keras KPK untuk sebuah kejujuran, kebenaran dan kebaikan, maka tujuan negara akan tercapai untuk kesejahteraan rakyat.
Lalu, ada pertanyaan baru terhadap penyakit sosial ini?
Mengapa penyakit ini tidak pernah hilang? Adakah orang atau kelompok atau institusi yang benar-benar peduli terhadap korupsi bukan sekadar peduli pada perkara-perkara tertentu dari problema yang sistematis ini. Terlepas dari pertanyaan sederhana itu, saya berpendapat bahwa fenomena korupsi yang tidak pernah berakhir, bahkan semakin memburuk ini terus menjadi masalah besar karena ada alasan baru. Alasan yang saya maksudkan adalah bahwa setiap orang, kelompok, atau lembaga bahkan institusi sedang menguji kepandaian Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Siapakah yang paling pintar? Apakah saya atau lemabaga KPK, yang saat ini dipimpin oleh Abraham Samad, dkk? Pertanyaan penguji ini barangkali masuk akal karena ada banyak masalah korupsi yang terus bertumbuh seiring diselesaikannya masalah lama.
Siapakah yang paling Pintar; Koruptor atau KPK?
Pertanyaan ini paling banyak dilemparkan oleh para koruptor yang masih tersembunyi atau bakhan disembunyikan. Persoalan siapa yang paling pintar, sama halnya dengan persoalan siapakah yang paling licik jika dihubungkan dengan masalah korupsi. Jika kita mengalihkan persoalan ini, maka perang antara kebohongan dan kejujuranlah yang terjadi. Maka alasan yang masuk akal dan pasti akan dibuktikan adalah bahwa perang antara kebohongan dan kepintaran pasti akan dimenangkan oleh kebenaran, walaupun kebenaran itu sering kalah untuk tujuannya yaitu kebenaran itu sendiri.
Oleh karena itu, berlakunya perkataan; "Segala sesuatu ada saatnya". Perkataan ini sekaligus mengafirmasikan bahwa segala yang disembunyikan atau rahasia kebohongan pasti akan terungkap.
Akhirnya, pertanyaan "Siapa yang paling pintar; Koruptor atau KPK?", mempunyai dua jawaban yang berbeda. Yang pertama; Koruptor menang untuk sementara waktu dan KPK kalah untuk sementara juga.
yang kedua; Koruptor kalah selamanya dan KPK menang untuk selamanya juga.
Dukunglah usaha dan kerja keras KPK untuk sebuah kejujuran, kebenaran dan kebaikan, maka tujuan negara akan tercapai untuk kesejahteraan rakyat.
Komentar