Pemilu: Manifestasi Sikap Politik Reaksioner Kaum Muda


Pemilu sebenarnya adalah sarana bagi bangsa Indonesia untuk mengafirmasi bahwa Indonesia adalah  sebuah Negara Demokrasi. Konsekuensi menganut sistem demokrasi adalah warga negara dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan jalannya negara. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kaum muda (mahasiswa) mempunyai peran politik yang sama dengan warga negara yang lain untuk ikut campur dalam menentukan arah pembangunan.  Peran politik itu harus disadari oleh kaum muda sebagai bagian dari kewajibannya terhadap negara. Maka, kaum muda harus berinisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan jalannya negara. Salah satu caranya adalah memanfaatkan momen pemilu untuk menggunakan hak politiknya dalam menentukan arah pembangunan bangsa Indonesia. Menggunakan hak politik dengan ikut memilih adalah bagian dari  sikap politik yang tepat.
Kaum muda menunjukan dirinya sebagai kaum yang aktif dan reaktif menanggapi keadaan yang terjadi di Negara Indonesia. Maka sikap politik yang tepat ditunjukan adalah sikap politik reaksioner. Sikap politik reaksioner adalah sikap politik warga negara yang serba aktif dan reaktif serta suka menanggapi suatu keadaan. Hal ini dapat dipahami sebagai reaksi kaum muda terhadap situasi yang melanda bangsa Indonesia.  Situasi itu terutama merupakan ciptaan elite pemerintahan, politikus, ataupun pemimpin negara yang terjerat dalam tindakan pidana korupsi, money politic, eksploitasi alam yang tidak berwawasan lingkungan, dan berbagai tindakan inkostitusional yang lainnya.
Semua jeritan dan bentuk protes kaum muda terhadap kondisi yang memprihatinkan bangsa Indonesia sangat tepat bila diungkapkan dengan sikap politik reaksioner, yang salah satunya adalah ikut memilih saat pemilu.  Kaum muda harus mengedepankan sikap kritis, rasional, serta cerdas  dalam menentukana pilihan. Dengan demikian maka sikap politik reaksioner kaum muda dapat menentukan arah pembangunan menjadi lebih baik, terarah dan menyejahterakan semua bangsa. Maka, sasaran yang mau dicapai adalah bahwa sikap politik reaksionaer yang  aktif, reaktif dan tanggap itu dapat menjadikan Indonesia lebih baik karena kaum muda dan semua bangsa yang mempunyai hak politik bersikap cerdas dalam menentukan pilihan.

Oleh; Hipatios Wirawan Labut
Mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Nasional, Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng Manggarai: Tombo ca anak koe ata oke le eman

Dasar, Struktur, Fungsi dan Corak Kepemimpinan (Hierarki) dalam Gereja Katolik

HUKUM ADAT SUKU ASMAT