Amor patitus moras; Cinta itu sabar
Cinta
itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan, ia tidak mencari keuntungan
diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia
tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu (Paulus, 1 Kor 13:4-17).
Cinta
itu sabar, merupakan sebuah pernyataan yang meminta perwujudan konkret. Karena
itu, John Powel mengatakan bahwa cinta yang sabar memiliki ciri sebagai
berikut.
1) Kabaikan
hati.
Artinya, suatu jaminan bahwa saya berada
di pihakmu. Saya menyukai dan memperhatikanmu. Jadi intinya adalah membagi
perhatian demi kebahagiaan orang yang dicintai.
2) Dorongan.
Artinya, suatu pengakuan yang kuat akan
kemampuan dan swadaya sendiri. Mendorong berarti memberi keberanian, menanamkan
pada si penerima cinta suatu kesadaran baru akan kemampuannya sendiri.
Kekuatannya sendiri dan rasa percaya diri. Jadi, mendorong berarti berkata Anda
sanggup melakukannya.
3) Tantangan
Artinya, orang diajak untuk berkembang melampaui
keterbatasannya, untuk berusaha mencapai apa yang dianggap terlalu sulit, untuk
membuang kebiasaan yang merusak dirinya, untuk mengenyahkan rasa takut, untuk
menghilangkan dendam, untuk mengungkapkan rasa tertekan, untuk menghadapi situasi
yang sulit, atau untuk mengajukan permintaan maaf walaupun itu menyakitkan.
Jadi, dorongan membuat orang yang dicintai itu sadar akan kekuatannya,
sedangkan tantangan adalah dorongan cinta untuk sungguh menggunakan
kekuataannya sendiri.
Cinta
itu sabar meminta adanya keberanian untuk menerobos batas-batas diri sendiri
dan mendekati orang lain dalam cinta. Untuk melakukan hal ini, diperlukan
kerelaan untuk menanggung risiko, risiko penyingkapan diri, risiko ditolak,
risiko salah pengertian, dan risiko disakiti. Namun, di balik risiko-risiko
tersebut, cinta akan menuntun orang pada kedalamannya, yaitu agar tidak
meragukan cinta. Semakin anda mencintai dengan sabar dan membiarkan diri anda
menanggung risiko karena cinta, anda akan semakin mampu membiarkan hati anda
ditumbuhi benih-benih cinta. Dalam konteks ini, meskipun orang-orang yang anda
cintai pergi dari hidup anda, namun mereka tidak meninggalkan hati anda. Mereka
akan terus menjadi bagian dari anda, dan itulah yang akan mengantar anda pada
kedalaman cinta. Cinta yang memiliki kedalaman, menuntut penggorbanan, bahkan
hingga terluka.
Komentar