Antroologi Hukum; Adat Istiadat India

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Suku bangsa atau etnisitas adalah suatu golongan manusia yang anggota – anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis. Setiap suku bangsa memiliki adat yang berbeda-beda, dimana  adat bermaksud peraturan yang diamalkan secara turun-temurun dalam sesuatu masyarakat sehingga dianggap hukum yang harus dipatuhi. Hukum adat diwujudkan untuk mengekalkan keharmonian dan menjamin keamanan semua ahli dalam sesebuah wilayah atau negara. Hukum adat meliputi segala aspek seperti perlakuan, upacara, tatacara kehidupan dan larangan-larangan tertentu. Terdapat berbagai adat yang diamalkan oleh masyarakat di India sebelum perluasan pengaruh Barat yang sampai saat ini di beberapa pedesaan india masih diamalkan.

  1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini akan dirumuskan masalah sebagai berikut:
  1. Apa saja keagamaan dan Stratifikasi social yang terdapat di india ?
  2. Seperti Apa Adat Istiadat di india ?
  3. Bagaimana interaksi pemerintah terhadap adat yang berlaku?

  1. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuannya adalah memberikan pemahaman tentang:
  1. Keagamaan dan stratifikasi social di India
  2. Adat istiadat di India
  3. Interaksi pemerintah terhadap adat di India

BAB II
PEMBAHASAN
  1. Keagamaan dan stratifikasi social di India
Republik India (भारत गणराज्य) adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Kebudayaan tradisional India memiliki hirarki sosial yang relatif ketat. Sejak usia dini, anak-anak diajari tentang peran dan kedudukan mereka dalam masyarakat. Tradisi ini diperkuat dengan kepercayaan kepada dewa-dewa dan roh yang dianggap berperan penting dan tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Dalam sistem kasta di India ditetapkan stratifikasi sosial dan pembatasan dalam kehidupan sosial di anak benua India. Kelas-kelas sosial dibentuk oleh ribuan kelompok herediter yang mempraktikkan endogami, yang umum disebut jāti atau kasta. Pelaksanaan Hukum Adat di India adalah berkaitan dengan pengaruh agama Hindu yang begitu kuat  dan menjadi pegangan utama masyarakatnya. Mayoritas penduduk di India beragama hindu. Dalam ajaran agama Hindu, Dewa (Devanagari: देव) adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni surga, malaikat, dan manifestasi dari Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam agama Hindu, musuh para Dewa adalah Asura.
Beberapa Dewa dan Dewi dalam agama hindu :
1)      Agni (Dewa api)
2)      Aswin kembar (Dewa pengobatan, putera Dewa Surya)
3)      Brahma (Dewa pencipta, Dewa pengetahuan, dan kebijaksanaan)
4)      Chandra (Dewa bulan)
5)      Durgha (Dewi pelebur, istri Dewa Siva)
6)      Ganesha (Dewa pengetahuan, Dewa kebijaksanaan, putera Dewa Siva)
7)      Indra (Dewa hujan, Dewa perang, raja surga)
8)      Kuwera / Kubera (Dewa kekayaan)
9)      Laksmi (Dewi kemakmuran, Dewi kesuburan, istri Dewa Visnu)
10)  Saraswati (Dewi pengetahuan, istri Dewa Brahmā)
11)  Shiwa (Dewa pelebur)
12)  Sri (Dewi pangan)
13)  Surya (Dewa matahari)
14)  Waruna (Dewa air, Dewa laut dan samudra)
15)  Wayu / Bayu (Dewa angin)
16)  Wisnu (Dewa pemelihara, Dewa air)
17)  Yama (Dewa maut, Dewa akhirat, hakim yang mengadili roh orang mati)
Menurut sistem kasta di India, masyarakat dibahagikan mengikut golongan tertentu bertujuan untuk menjaga keturunan yang dianggap mulia dan dihormati. Terdapat empat jenis kasta utama yang tersusun vertical dari atas ke bawah, yiaitu Brahmana (sami), Ksatrya (perwira, aristokrat), Waicya (pedagang) dan Sudra (rakyat biasa). Golongan Brahmin dianggap sebagai golongan paling mulia manakala golongan Sudra adalah golongan yang dipandang rendah oleh masyarakat.
Kasta brahmana adalah kasta tertinggi yang terdiri dari golongan pendeta. Kasta ksatrya adalah kasta kedua yang terdiri dari golongan bangsawan dan tentara, kasta waicya adalah kasta ketiga yang terdiri dari golongan pedagang dan kasta sudra adalah kasta keempat yang terdiri dari rakyat jelata.
  1. Adat istiadat di India
1.      Hari raya di India
Di India seperti halnya umat Hindu di Indonesia mengenal banyak hari-hari besar keagamaan atau hari raya yang seluruhnya dapat dibedakan menjadi tiga 3 kelompok , yaitu : Pertama, hari-hari pesta keagamaan (festivals) yang dilakukan dengan meriah, seperti Chitrra Purinima, Durgapuja atau Navaratri, Dipavali, Gayatri Japa, Guru Purnima. Holi , Makara Sankranti, Raksabandha, Vasanta Panchami dan lain-lain. Kedua, adalah hari peringatan kelahiran tokoh-tokoh suci yang disebut Jayanti atau Janmasthani seperti Ganesa Caturti, Gita Jayanti, Valmiki Jayanti, Hanuman Jayanti, Krisna Janmasthani, Sankara Jayanti, Ramanavami dan lain-lain dan ketiga adalah hari untuk melaksanakan Brata(Vrata) atau Upavasa(Puasa) misalnya Sivaratri, Satyanarayana Vrata, Vara Laksmi Vrata, Ekadasi dan lain-lain.
Citra Purnima jatuh pada hari purnama bulan Chaitra, yakni bulan pertama dari penanggalan Saka, pemujaan ditujukan kepada dewa Yama, dewa maut dengan mempersembahkan sesajen berupa nasi berisi bumbu (sejenis "bubur pitara" di Bali) yang kemudian setelah dipersembahkan makanan atau prasadam (di Bali disebut "lungsuran") dibagikan kepada mereka yang mengikuti upacara.
Durgapuja atau Navaratri disebut juga Dussera atau Dasahara jatuh pada tanggal 1 sampai dengan 10 paro terang bulan Aswasuja atau Asuji (September-Oktober) untuk memperingati kemenangan Dharma terhadap Adharma, Upacara ini adalah untuk menghormati kemengangan Sri Rama melawan Rawana yang disebut juga Dasamukha (berkepala sepuluh). Konon Sri Rama berhasil jaya oleh karena anugerah Dewi Durga, karena itu sebagian umat Hindu memuja -Nya pada hari ini sebagai Durgapuja. Versi lain menyebnutkan sebagai kemenangan Sri Kresna melawan raksasa Narakasura, Upacara yang berlangsung 10 hari, sembilan hari pertama disebut Vijaya Dasani. Hari raya yang disebut juga Dussera ini mirip dengan Galungan dan Kuningan di Indonesia.
Dipavali, artinya persembahan lampu, disebut juga Divali, jatuh dua hari sebelum Tilem ( bulam mati) kartika ( Oktober-November), beliau disambut dengan penyalaan lampu-lampu, kembang api dan mercon semalam suntuk. Pagi hingga siang hari dilakukan persembahyangan keluarga di pura-pura terdekat di samping kunjungan keluarga, suasananya seperti Ngembak Agni di Bali.
Gayatri Japa, jatuh sehari setelah purnama Sravana (Kasa) bulan Juli atau agustus, sebagai peringatan turunya mantram Gayatri yang kini populer menjadi mantra Japa yang sangat penting dan sangat dikeramatkan oleh umat Hindu.
Guru Purnima jatuh pada hari purnama Asadha (bulan Juli-Agustus), hari ini disebut juga Vyasa Jayanti, hari lahirnya maharesi Vyasa. Makna hari raya ini mirip dengan Pagerwesi. Sejak purnama ini selama 4 bulan ( Caturmasa) para Sanyasin tidak lagi mengembara (karena musim hujan), mereka tinggal di asram-asram mendiskusikan Brahmasutra dan melakukan meditasi.
Holi, hari ini jatuh pada purnama Phalguna ( Kawulu), bulan Februari-Maret, dirayakan diseluruh India sangat meriah , maknanya untuk menyambut musim panas dikaitkan dengan raksasa perampuan bernama Holika yang akhirnya mati terbakar dikalahkan oleh kenbenaran yang dimanifestasikan oleh Prahlada. Upacaranya mirp dengan mecaru di perempatan-perempatan desa di Bali dan membuat api unggun yang dinyalakan pada saat menjelang malam.
Makara Sankranti jatuh pada pertengahan januari, pada saat itu matahari mulai bergerak ke arah utara Katulistiwa, sebagian besar umat Hindu menyucikan diri di sungai Gangga atau sungai sungai suci lainya di India, pemujaan ditujukan kepada dewa Surya.
Raksabandha jatuh pada hari purnama Sravana(Kasa), Juli- Agustus hari untuk menguatkan tali kasih sayang antara suami-istri, anak orang tua, kemenakan dengan paman/bibi, murid dengan guru dan sebaliknya, mengingatkan cintanya dewi Sachi kepada Indra. Pada hari ini pagi-pagi benar umat Hindu menyucikan diri ke sungai Gangga atau sungai-sungai suci lainya. Selesai sembahyang dilanjutkan dengan pengikatan benang pada pergelangan tangan masing-masing, tanda memperteguh ikatan kasih sayang.
Vasanta Panchami jatuh pada hari kelima paro terang ( Suklapaksa Magha masa), yakni bulan Januari-Februari dalam menyambut musim semi (Vasanta), seperti halnya hari-hari suci lainya, pada hari ini juga umat hindu mandi suci di sungai Gangga atau sungai-sungai suci lainya di India, disamping melakukan meditasi atau yoga Sadhana.
Hari-hari lainya yang berkaitan dengan peringatan kelahiran tokoh seperti Ganesa Caturti jatuh pada tanggal 4 paro terang Badrapada ( Agustus - september ) memperingati kelahiran Ganesa putra Siva. Para pemuja Ganesa melakukan japa, bermeditasi mengingat nama-Nya.
Gita Jayatri adalah memperingati turunya sabda suci Bhagawandgita, jatuh pada Ekadasi Suklapaksa Margasirsa yakni hari ke sebelas paro terang bulan margasirsa (Desember-Januari), seperti dimaklumi Bhagawadgita disampaikan oleh Sri Kresna kepada Arjuna di padang Kurusetra, tepat terjadinya peristiwa rohani ini kini disebut Jyotisara, sekitar 3 kilometer dari tempatnya rsi Bhisma terbaring menunggu matahari bergerak keutara.
Valmiki Jayanti jatuh beberapa hari menjelang Dipavali adalah untuk memperingati tokoh hindu, penyusun Ramayana sedang Hanuman Jayanti jatuh pada purnama Chaitra ( Bulan Maret-April) bersamaan dengan hari Chaitra Purnama, untuk memuja Yama, Kresna Janasthami jatuh pada hari ke 8 paro petang bulan Bhadrapada ( Agustus-September) untuk memperingati kelahiran Sri Kresna di kota Mathura, sebuah kota suci ditepi sungai Yamuna.
Sankara Jayanti jatuh pada tanggal 5 paro terang bulan Vaisaka ( Mei-Juni) untuk menghormati tokoh spiritual India peletak dasar ajaran Advaita Vedanta. Sri Sankara dikenal sebagai gurudeva dari para Sanyasin di seluruh India.
Ramanavani Jayanti adalah peringatan hari kelaiharan Sri Rama yang jatuh pada tanggal 9 paro terang bulan Chaitra ( Maret-April) . Sri Rama lahir di kota suci Ayodya, di Uttar Pradesh, India Utara.
Hari yang berkaitan dengan Brata atau Upavasa adalah Sivaratri hari ini jatuh pada tanggal 14 paro gelap bulan Maghadan Phalguna ( yakni bulan januari dan Februari ). Umat Hindu di Indonesia melaksanakannya pada bulan Magha ( sasih Kapitu), sedang umat Hindu di India melakukan pada bulan Phalguna ( Kawulu). Hal ini mungkin disebabkan saat itu merupakan bulan mati paling gelap di India.
Satya Narayana Vrata umunya dilakukan pada hari-hari purnama seperti Kartika ( Kapat), Vaisaka ( Kadasa), Sravana(Kasa), dan Chaitra ( Kasanga) dapat juga dilakukan pada saat bulan terbit ( tanggal 1 paro terang/penanggal). Bentuknya sangat sederhana yakni berupa persembahan dana punia kepada para pandita dan pemberian / pembagian makanan kepada orang-orang miskin.
Ekadasi atau Vaikunta Ekadasi Vrata jatuh pada tanggal dab panglong dan penanggal 11 bulan Margasisra ( Desember-Januari), 2 kali sebulan berupa puasa tidak makan nasi pada hari itu. meraka yang melakukan Ekadasi Vrata terbebas dari segala dosa.
Vara Laksmi Vrata , dilakukan pada hari Jumat bulan Sravana ( kasa) bulan Juli - Agustus untuk memohon kesejahteraan lahir dan bathin. Masih banyak kita jumpai informasi tentang Brata atau Upavasa di dalam kitab-kitab Ithiasa dan Puranba yang rupanya beberapa diantaranya dipetik dan diabadikan dalam lontar lontar tentang Bratha di Bali.
Telah dijelaskan di depan bahwa hari raya keagamaan yang mirip dengan galuingan dan kuningan adalah hari Durgapuja atau Navaratri yang diakhiri dengan Vijaya Dasani dirayakan hampir diseluruh India.
menurut Svami Sivananda dalam bukunya Fasts & Festivals of India (1991) India bahwa permulaan musim panas dan permulaan musim dingin, dua hal yang sangat penting adalah pengaruh matahari dan Iklim. Pada kedua periode ini adalah kesempatan yang baik memuja iklim. Durga ( manifestasi Tuhan Yang Maha Esa segabai seorang Ibu) yakni dilakukan bertepatan dengan Ramanavani pada bulan Chaitra ( April-Mei) dan pada Durga Navarartri atau VijayaDasami pada bulan Asuji (September - Oktober) . Sri Rama dipuja pada saat Ramanavami sedang dewi dewi Durga di puja pada Navaratri. Durgapuja ini dirayakan secara besar-besaran dengan menghias altar ( tempat pemujaan keluarga, biasanya dalam kamar suci, tidak mempunyai pemerajan seperti kita di Indonesia). Tiga hari pertama pemujaan ditujukan kepada dewi Durga, tiga hari selanjutnya kepada dewi Laksmi dan tiga hari berikutnya kepada dewi Sarasvati.
Pada Pucak perayaan, hari ke sepuluh ( Vijaya Dasami) sejak pagi hari umat telah melakukan sembahyang dirumah ditujukan kepada ketiga dewi tadi, didahului dengan pemnujaan kepada Ganesa dan diakhiri denan pemujaan kepada dewa Siva atau Istadevata lainya. Selesai pemujaan dilanjutkan denan Dhyana atau meditasi dan pembacaan kitab-kitab suci khusunnya Dewi Sukta dari Rgveda, Dewi Mahatya, Bhagavadgita, Upanisad, Brahmasutra atau kitab Ramayana. Umat pada umumnya sejak pagi sudah mengucapkan Bhajan atau kidung-kidung memuja keagungan Tuhan Yang Maha Esa . Berbagai jenus makanan dipersembahkan dan akhir dari persembahyangan bersama dalam keluarga atau di pura ( Mandir ) selalu dibagikan Pradasam atau lungsuran untuk dinikmati bersama. Dewasa ini resepsi perayaan Durgapuja atau Wijaya Dasami dilakukan puladi kantor-kantor pemerintah dan swasta, juga disekolah-sekolah , selesai persembahyangan pada umumnya umat melakukan Dharmasanti, yakni kunjungan kepada keluarga terdekat, para guru pandita maupun sahabat atau tetangga. Saat ini semua keluarga berkumpul, karena itu beberapa hari kota-kota besar seperti mati, karena suasananya sepi, Ketika malam tiba, mulailah dilaksanakan pembakaran patung patung rawana yang digambarkan berkepala sepuluh, juga adiknya kumbakarna dan putranya meghananda, di India Timur dan selatan dilanjutkan dengan mengarak arca atau patung Durga, seorang dewi yang amat cantik bertangan sepuluh. Pembakaran atau terbunuhnya Rawana dan pengikutnya selalu dudahului dengan drama tari Ramayana dan keesokan harinya umat datang ke sungai-sungai suci untuk mandi menyucikan diri. Demikianlah pelaksanaan Vijaya Dasami, sedang peringatan tahun Baru Saka yang kita kenal dengan hari raya Nyepi tidak dikenal/dirayakan lagi di India, walaupun pada jaman dahulu hampir seluruh India mengenal dan menggunakan tahun Saka. Kini di India hanya pemerintah yang menetapkan tahun baru Saka setiap tanggal 22 Maret bila tahun biasa dan 21 maret bila Tahun Kabisat dan masyarakat umum kurang memperhatikan hal itu. Di India selain tahun Saka, dikenal juga tahun Harsa ( Harsa Sampat), tahun Vikrama ( Vikrama Sampat) dan lain-lain. Informasi yang saya terima tahun yang lalau di Nepal umat Hindu juga merayakan tahun baru Saka bersamaan denan hari raya Nyepi kita di Indonesia. Untuk dimaklumi Nepal adalah satu-satunya kerajaan hindu di dunia yang tempatnya di pegunungan Himalaya. Arsitektur pura di Neval bentukya sama denan Meru di Bali ( Indonesia), manunjukkan hubungan yang erat pengaruh Hindu ( India) terhadap Indonesia. Rupanya karena perbedaan musim dan tidak ada raja yang menjadikan Sri Rama sebagai Istadevata maupun karena sistem kalender yang digunakan di Indonesia, kita hanya mengenal Galungan dua kali dalam setahun, seperti halnya juga Sarasvati puja.
Selanjutnya bila kita memperhatikan persembahyangan yang dilakukan sehari menjelang hari raya Holi, yakni berupa persembahan biji bijian dan bunga serta pada air pada perempatan-perampatan desa yang telah menyiapkan kayu api untuik apiu unggun mengingat kita pada upacara Catur Tawur Kasanga, sehari menjelang Nyepi, sedang pelaksanaan Sivaratri hampir sama dengan di Indonesia
2.      Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional berbeda-beda menurut daerahnya di India. Warna-warni dan gaya pakaian tradisional bergantung pada berbagai faktor, terutama iklim. Pakaian berupa kain yang disampirkan merupakan gaya busana yang populer di India. Wanita mengenakan pakaian yang disebut sari, dan pria mengenakan pakaian yang disebut dhoti atau lungi. Pakaian dari kain yang dijahit juga populer, seperti salwar kameez yang dikenakan wanita. Pria mengenakan kurta berikut piyama, selain celana panjang dan kemeja gaya Eropa yang juga popular.
3.      Masakan Tradisional
Masakan India mencakup berbagai masakan khas dari berbagai kawasan di India. Ciri khas masakan India adalah pemakaian bumbu serta rempah-rempah yang beraneka ragam. Makanan pokok orang India adalah beras (terutama di India selatan dan timur) dan gandum di India bagian timur. Rempah-rempah seperti merica aslinya berasal dari anak benua India. Cabai menjadi populer di India berkat diperkenalkan oleh orang Portugis. contoh masakan India yang paling populer adalah Murg Makhani dan Martabak.
4.      Upacara Pernikahan

Di India upacara pernikahan Seperti adat penikahan dengan mengelilingi api suci sebanyak 7 kali, akan dilakukan oleh semua masyarakat India tanpa memandang agama. Bahkan sistem perjodohan masih banyak dilakukan, dan bukan merupakan hal yang tabu.

Pernikahan India selalu erat dengan beberapa simbol seperti, pohon dan buah mangga, manisan, selendang, cincin kaki, dan susu. Dengan adanya simbol tersebut, diharapkan rumah tangga kedua mempelai akan dipenuhi kemakmuran, kemanisan seperti manisnya mangga, manisan, dan susu. Mempelai pria tidak hanya memakaikan cincin di tangan pasangannya, namun juga di jari kaki pasangannya, hal ini menunjukan rasa hormat dan komitmen melayani dari suami pada istrinya. Selendang merah yang mewah dan penuh dengan manik-manik digunakan sebagai pengikat saat kedua mempelai mengelilingi api suci dan mengucapkan sumpah pernikahan.

Satu lagi simbol yang paling kita kenal dari India, yaitu titik manis di dahi setiap perempuan India yang disebut Bindi. Tidak hanya sebagai pemanis dan menambah kesan anggun saja, namun Bindi juga memiliki makna tertentu. Bindi yang berwarna hitam, berwarna-warni, dan berbentuk-bentuk, biasa digunakan oleh perempuan yang belum menikah. Apabila perempuan itu sudah bersuami, ia akan menggunakan bindi bulat berwarna merah. Bindi dan cincin kaki harus selalu dikenakan oleh perempuan India yang sudah menikah, sebagai tanda penghormatannya terhadap suami. Apabila seorang perepuan tidak mengenakan bindi, berarti suaminya akan dianggap sudah meninggal.
Dalam acara pernikahan ini, para tamu undangan juga akan dihibur dengan Tari Ular, yang merupakan tarian khas India. Tarian ini bisanya ditarikan oleh penari yang sudah dilatih sejak kecil, sehingga mereka memiliki tubuh dan gerakan yang sangat lentur layaknya seekor ular. Tidak hanya itu, makanan khas India juga disajikan dalam pelajaran ini. Kelompok India memperkenalkan beberapa makanan khas seperti Samosa, Gulap Jamun (manisan India), dan Roti Canai. Tentu saja bagian makanan ini yang paling ditunggu-tunggu oleh teman-teman, agar dapat mencicipi kuliner India.

5.      Kelahiran  (Sewaktu Mengandung)

Adat Valaikaappu adalah adat yang dilakukan ketika kandungan sulung wanita hamil menjangkau usia tujuh hingga sembilan bulan. Wanita hamil tersebut akan dipakaikan sebentuk gelang tangan baru yang dikenali sebagai Suulkaappu. Suul bermaksud`kandungan ibu dan Kaappu pula bermaksud 'perlindungan'. Gelang ini dipakai bertujuan untuk melindungi bayi di dalam kandungan daripada kesukaran semasa bersalin. Adat Valaikaappu diadakan pada hari dan masa yang baik menurut calendar India. Upacara ini akan diadakan di rumah suami atau ibu bapa dan disertai oleh kaum wanita yang telah bersuami dan mempunyai anak yang dipanggil cumanggali.
Gelangtangan yang dipakaikan dalam upacara ini terdiri daripada beberapa jenis yaitu gelangkaca, pancalogam dan emas mengikut kemampuan masing-masing. Setelah anakdilahirkan, gelang tangan emas tersebut akan dileburkan untuk dibuat perhiasan bagi bayi tersebut dan akan dipakaikan pada hari pemberian nama.Pada hari upacara dilakukan, hadiah kepada wanita hamil tersebut yang dikenali sebagai ciir diatur kedalam dulang yang mempunyai bilangan ganjil.Hadiah ini termasuk barang kemas, sari, gelangtangan, serbuk kumkum, kunyit, buah-buahan, sirihpinang, sikat dan cermin serta pelbagai manisan.Hadiah di dalam dulang ini akan diletak di ruangtamu dan seterusnya upacara memandikan wanitahamil tersebut diadakan. Upacara ini juga dikenalisebagai mutugu niir (kulittal) Wanita hamil tersebut didudukkan di bilik mandi dan dimandikan dengan air seperti air susu, airkunyit, air kelapa muda, air mawar dan bunga-bungaan. Setelah mandi, wanita hamiltersebut akan dihias seperti pengantin dan seterusnya akan dikalungkan dengan kalungan bunga oleh suaminya. Wanita hamil tersebut dipakaikan dengan sari perkahwinan atau sari baru yang dibeli oleh ibu bapanya dan didudukkan di ruang tamu.Seterusnya lampu minyak kuttu vilakku dihidupkan sebagai memohon restu Tuhan dansebagai memulakan upacara. Berbagai makanan juga disediakan khas bagi wanita hamil tersebut seperti pelbagai jenis nasi, kuih muih, buah-buahan dan bunga-bungaan.
6.      Upacara Kematian
Dalam masyarakat India, mayat akan dibakar atau dikebumikan. Untuk melaksanakan upacara ini, berbagai adat tertentu akan dilakukan.
Semasa Kematian  :  Sekiranya seseorang itu telah meninggal dunia, mayat akan diletakkan di ruang tamu.Kepala mayat dihadapkan ke arah selatan dan sebuah lampu minyak atau kaamaatci amman vilakku dipasang dinyalakan. Kemudian sebiji kelapa terbelah dua dan sirih pinang diletakkan berhampiran si mati. Serbuk suci atau tiruniiru disapu pada dahi si mati sebelum disembahyang. Setelah itu barulah si mati dibalut dengan menggunakan kain. kunyit disapu pada mata untuk membunuh kuman dan seterusnya duit syiling diletakkan di atas dahi. Sirih pinang ditumbuk dan dimasukkan ke dalam mulut dan lubang hidung akan disumbatkan dengan kapas.. Mayat akan dimandikan terlebih dahulu dan dibaringkan di atas katil diruang tamu atau halaman rumah. Selepas dimandikan, si mati akan dipakaikan dengan pakaian baru yaitu sari bagi mayat perempuan dan dhoti bagi mayat lelaki.

Upacara Menanggalkan Thaali  :  Thaali vaangutal merupakan upacara menanggalkan thaali semasa berlakunya sesebuah kematian dalam sesebuah keluarga. Thaali iaitu rantai suci perkahwinan hanya boleh ditanggal oleh seorang isteri setelah suamiya meninggal dunia.

Upacara Vaaikkarisi  :  Setelah dimandi dan dihias dengan cantik, mayat akan dimasukkan ke dalam keranda. Kapur barus dimasukkan bersama supaya mayat tidak berbau. Kemudian ke dalam mulut mayat akan dimasukkan sedikit makanan sebagai menandakan pemberian terakhir dan inilah yang dinamakan vaaikkarisi.

Kollic Catti  :  Kollic catti bermaksud periuk tanah liat yang mengandungi api. Periuk tersebut diangkat dengan menggunakan pelepah kelapa yang dibelah tiga di bahagian hujung dan diikat pada periuk. Kollic catti dibawa oleh ahli keluarga si mati samada anak ataupun bapa. Anak sulung melakukan untuk bapa yang telah meninggal dunia dan anak bongsu untuk ibu. Pembawa Kollic catti atau buyung dikehendaki mengelilingi mayat sebanyak tiga kali menurut arah jam. Kemudian diikuti oleh pengurus mayat yang akan menebuk kollic catti dengan menyebut 'sorkam seer, kaiulaasam seer' berulang kali. pada pusingan ketiga, pembawa kollic catti berada di hadapan mayat dan duduk melutut tetapi tidak menghadap mayat.
Selepas Kematian  :   Selepas selesai upacara pengebumian, beberapa adat seperti berikut akan dilakukan seperti membersihkan rumah, mengumpul abu mayat dan berkabung.

Beberapa Amalan yang diamalkan di India
1.      Amalan Thuggee pula merupakan satu aktiviti rompakan dan pembunuhan jalanan yang menjadi amalan tradisi kumpulan-kumpulan agama yang bersenjata. Mereka bertindak ganas dengan mencekik mati pengembara atas nama Dewi Kali.
2.      Amalan membunuh bayi perempuan juga merupakan amalan tradisi masyarakat India. Perbuatan ini dilakukan untuk mengelakkan ibu-bapa menanggung penderitaan seperti pemberian dowri yaitu mahar atau mas kahwin yang akan dibayar oleh pihak pengantin perempuan kepada pihak pengantin lelaki.
3.      Amalan melarang balu-balu yang kematian suami berkahwin dengan lelaki lain sebagai tanda kesetiaan kepada suaminya. Lazimnya mereka dikehendaki memakai sari yang berwarna putih supaya dapat dikenali sebagai wanita yang telah kematian suami atau balu.
4.      Adat masyarakat India juga dikaitkan dengan dengan unsur-unsur ketuhanan yang mana lembu sangat dimuliakan. Sebagai haiwan suci, wujud larangan terhadap masyarakat India daripada makan daging lembu.
5.      Penganut agama Hindu juga menganggap Sungai Ganges sebagai sungai yang suci. Justeru, menjadi amalan masyarakat Hindu di India membersihkan diri di Sungai Ganges bagi menghapuskan dosa yang pernah dilakukan oleh mereka.
6.      Madey Snana ialah amalan aneh yang sudah diamalkan ratusan tahun oleh golongan kasta renda di Karnataka India. Madey Snana bermaksud "mandi ludah" dalam Bahasa Malaysia dan orang dari kasta rendah percaya segala penyakit mereka boleh dipulihkan dengan menggulingkan badan di atas daun bekas makanan mereka yang berkasta rendah seperti Brahmin. Tahun ini 25000 orang dari kasta Dalit pergi ke Kuil Sri Krishna untuk "merawat penyakit" mereka dengan melakukan amalan Madey Snana.
7.      upacara menyambut masa pubertas: Nathni Utarna.
Upacara itu menjadi penanda seorang gadis siap dikirim ke perdagangan seks. Siap tidur dengan pria pertamanya. Masyarakat tak melihat ada yang salah saat seorang ayah membawa anak gadisnya ke dalam bisnis seks. Begitu pula saat seorang pemuda membawa adiknya ke tempat pelacuran. Mereka hanya melihatnya sebagai tradisi turun-temurun. Tradisi itu bermula dari budaya devdasi, yang artinya persembahan untuk Tuhan. Anak-anak perempuan didedikasikan sebagai pekerja seksual atas nama agama. Hanya, tradisi yang mulanya wujud persembahan keagamaan ini telah menjelma menjadi ladang bisnis yang menjanjikan kehidupan layak.
8.      Adat bertindik hidung
Amalan ini dilakukan oleh kaum wanita India dengan memakai barang kemas di hidung dikenali sebagai muukkuti. Adat ini menjadikan seseorang wanita itu lembut, mengimbangkan suhu badan dan dianggap membawa kebaikan.
9.      Adat Pottu
Adat meletakkan tanda di dahi berbentuk bulat yang juga dikenali sebagai taligam. Pottu dianggap sebagai warisan bagi kaum wanita India. Terdapat juga kaum lelaki yang memakai pottu merah atau cendana.

Beberapa kebudayaan dari India yang rata-rata sudah ditinggalkan :

1. Budaya Sati

budaya Sati adalah praktik pemakaman diantara beberapa komunitas Hindu di mana seorang wanita janda baru akan secara sukarela atau dengan menggunakan kekerasan dan pemaksaan mengorbankan dirinya dibakar diatas tumpukan kayu pemakaman suaminya. Praktek ini sekarang langka dan ditinggalkan di India modern.

2. Crab Ritual

Di kota Gujarat India, pada kesempatan Makar Sankranti, ratusan pengikut Hindu berdiri dalam antrian panjang untuk menawarkan kepiting sebagai korban kepada Dewa Siwa di kuil Tuhan di pertengahan Januari. Penawaran kepiting telah menjadi ritual usia-tua dan umat percaya bahwa keinginan mereka akan terpenuhi dengan menawarkan kepiting di kuil Ramnath Shiv Ghela.

3. Burying Tradition

Tradisi Hindu yang lain dan sangat aneh adalah praktek mengubur anak cacat hidup sampai leher mereka selama enam jam saat gerhana matahari selama kurang lebih enam jam; Hindu mengatakan bahwa mereka melakukan praktek ini untuk meniadakan akibat yang buruk yang disebabkan oleh Gerhana matahari.
4. Thaipusam
Thaipusam adalah festival yang dirayakan oleh umat Hindu Tamil selama bulan Tamil Thai (Januari – Februari), juga dirayakan oleh umat Hindu non-India yang berada di Sri Lanka-, Malaysia dan Afrika Selatan; Thaipusam didedikasikan untuk dewa Hindu Murugan, putra Siwa dan Parvati. Pada hari Thaipusam, sebagian besar umat Dewa Murugan memberinya buah-buahan dan bunga-bunga warna kuning atau oranye, warna favorit dan juga menghiasi gaun dengan warna yang sama, banyak juga umat melakukan penyiksaan tubuh mereka untuk menyenangkan Dewa agar memaafkan mereka .

5. Strange Health Ritual

Di beberapa bagian India, tradisi ini dipraktekkan oleh para pemimpin agama hindu untuk menyembuhkan anak-anak yang menderita penyakit ringan seperti flu, demam. Setiap tahun polisi India menangkap orang-orang yang melakukan praktek ini; ini ritual yang aneh dan berbahaya yang telah dilakukan di India sekitar 500 tahun.
  1. Interaksi Pemerintah Terhadap adat yang berlaku

Di India , 461 kelompok etnis diakui sebagai suku pedalaman, India memiliki beberapa hukum dan Ketentuan konstitusional.
Pemerintah india telah meminta kepada Kementerian budaya untuk mempercepat  dan mensetujui  Kebijakan Tribal Nasional sehingga manfaat dari kebijakan penting ini benar-benar dinikmati oleh orang miskin dan suku-suku miskin, kebijakan itu di antaranya

a)      Adanya Pembebasan lahan
b)      Adanya hak-hak manusia adat dan aturan adat masing-masing suku
c)      Pemerintah melakukan Proyek-proyek pembangunan diantaranya memperbaiki infrastruktur yang buruk, mengurangi control atas sumber daya alam, ancaman penggusuran dari wilayah mereka
d)     Pemerintah memberikan kompensasi dan rehabilitasi
e)      Memajukan sdm di pedesaan india
f)       Memberikan pinjaman kecil.
BAB III
ANALISIS
Contoh kasus ke-1.
“ Puja gadis 13 tahun yang masih duduk dibangku sekolah ini memiliki pemikiran maju. Ia adalah gadis pertama di keluarganya yang sekolah, dan bertekad menyelesaikannya. Sedikit gadis di lingkungannya yang memiliki tekad serupa. 

http://www.didunia.net/
Tradisi nathni utarna

Ia tak ingin bernasib seperti Priya, wanita berusia hampir 40 tahun yang dipaksa hidup di lingkungan prostitusi sesaat setelah memasuki masa pubertas.
Menjual anak perempuan yang memasuki usia pubertas ke prostitusi menjadi cerita jamak di Distrik Bharatpur, India. Bahkan, menjadi bagian tradisi masyarakat setempat yang ditandai upacara menyambut masa pubertas: Nathni Utarna.
Upacara itu menjadi penanda seorang gadis siap dikirim ke perdagangan seks.
Masyarakat tak melihat ada yang salah saat seorang ayah membawa anak gadisnya ke dalam bisnis seks. Begitu pula saat seorang pemuda membawa adiknya ke tempat pelacuran. Mereka hanya melihatnya sebagai tradisi turun-temurun.
Tradisi itu bermula dari budaya devdasi, yang artinya persembahan untuk Tuhan. Anak-anak perempuan didedikasikan sebagai pekerja seksual atas nama agama. Hanya, tradisi yang mulanya wujud persembahan keagamaan ini telah menjelma menjadi ladang bisnis yang menjanjikan kehidupan layak.”
Dari contoh kasus diatas, menurut saya pemerintah india harus menggambil langkah penting untuk mengurangi wanita di pedesaan terpencil india melanjutkan tradisi ini, karna melanggar HAM, dan kurangnya pendidikan yang ada di sana membuat mereka tidak berpikir lebih jauh tentang tradisi yang ada. Menurut saya walupun tradisi ini sulit untuk dihilangkan karena beberapa factor seperti pendapatan masyarakat yang menurut survey yang ada pendapatan masyarakat pedesaan india tidak lebih dari 1 dolar membuat tradisi ini mejadi salah satu mata pencarian mereka tetapi dengan bantuan pemerintah setempat dengan mengadakan rehabilitasi untuk mengubah pola pikir mereka untuk melawan prostitusi menurut saya tradisi ini sedikit demi sedikit akan punah. Memberikan penyuluhan dan pendidikan juga dapat membantu mereka supaya mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan pola pikir yang lebih luas.
Contoh kasus ke-2
Menikahi hewan di India



“ India tak asing dengan berbagai cerita takhayul, termasuk dalam pernikahan. Suku Santhal di India percaya, jika seorang bayi perempuan tumbuh gigi di bagian atas gusi terlebih dulu, itu sebuah pertanda ia akan dimakan harimau dalam waktu dekat. Karena itu, ia harus menikah dengan seekor anjing untuk menghapus pengaruh buruk tersebut.
Kisah ini dialami seorang anak usia sembilan tahun, Karnamoni Handsa, yang menikah dengan seekor anjing. Pernikahan ini dibuat meriah dan dihadiri 100 orang tamu. Setelah upacara pernikahan 'mengusir setan' selesai si gadis dapat menikah dengan pemuda manusia ”
.
Dari contoh kasus diatas, menurut pendapat saya kadang kadang tradisi yang ada tidak masuk di akal dan aneh untuk mempercayainya. Menurut hokum yang berlaku, seorang manusia tidak boleh menikahi seekor hewan karna melanggar aturan agama yang ada, tetapi suku santhal di india mempercayainya dengan tujuan membuang sial. Pemerintah harusnya memberikan penyeluruhan tentang adat adat yang seperti ini, dan pemerintah harusnya memberikan sarana pendidikan untuk warga pedesaan karna kurangnya pengetahuan mereka membuat masih mempercayainya, penddikan adalah kunci untuk mengubah pola pikir masyarakat yang ada di pedalaman india.

Contoh kasus ke-3
“ Kasus pembuangan bayi kembali terjadi, kali ini lokasinya berada di India. Si ibu tega membuang buah hati berjenis kelamin perempuan yang baru berumur 1 hari.

Seperti dimuat Daily Mail, Jumat (5/7/2013), warga menemukan bayi perempuan yang masih merah itu dikubur hidup-hidup di Hutan Mandleshwar, luar kota Indore, pusat negara bagian Madhya Pradesh, India.

Saat ditemukan pada pekan lalu, bayi malang itu dibungkus kain dan dalam posisi setengah terkubur di bawah tanah dan kerikil. Dia lalu dilarikan ke rumah sakit pemerintah daerah, dalam kondisi mengalami perdarahan berat dari hidung dan mulutnya.
Malang, nyawanya hanya bertahan 1 hari. Bayi malang itu tak dapat bertahan lebih lama, karena luka yang dideritanya sangat parah.
Menurut polisi dari Kepolisian Indore, B Yadav, bayi malang itu diduga sengaja diperlakukan demikian oleh orangtuanya. Diduga, bayi itu merupakan hasil aborsi karena berjenis kelamin perempuan. Kasus aborsi janin bayi perempuan dan krisis pembunuhan bayi memang sering terjadi di India.

"Kami meyakini pihak keluarga atau kerabat dekat telah meninggalkan bayi perempuan itu agar meninggal. Kami memeriksa catatan rumah sakit mengenai kelahiran terbaru, dan kami sedang menyelidiki kasus itu. Sejauh ini kami belum memiliki petunjuk," papar Yadav.

"Kasus ini bermotif jelas, aborsi janin bayi perempuan. Dan kami telah mendaftarkan kasus ini," tambahnya. “


Dari kasus diatas dapat disimpulan di india sudah tidak heran melakukan hal ini walupun hal ini melanggar HAM dan hokum hokum yang berlaku di semua Negara yang ada di dunia. Factor orang tua melakukan ini adalah mahalnya biaya hidup perempuan di india, dan saat ia akan menikah, orang tua dari pihak perempuan harus menanggung semua biaya termasuk mahar atau mas kawin, untuk menghindari hal ini, penduduk india lebih memilih untuk membuang bayi perempuannya dari pada harus direpotkan nanti. Tapi tradisi ini sudah mulai dihilangkan di india modern walaupun di daerah pedesaan india masih terjadi, selain itu ada juga warga yang membiarkan bayinya kelaparan hinga keritis sehingga kematian si bayi dianggap kecelakaan dan orang tua tidak mendekam di penjara, tidak itu saja kerap wanita india melakukan aborsi setelah tau anak yang dikandungnya adalah perempuan, ditandai oleh meningkatnya survey kasus aborsi yang ada di india.

Sebuah lembaga sosial, ActionAid, menduga peningkatan aborsi pada anak perempuan salah satunya diakibatkan karena teknologi ultrasound. Dengan teknologi ini, para ibu dapat mengetahui jenis kelamin janin dan segera mengaborsinya begitu mengetahui kalau janinnya perempuan.
Tim ActionAid mengatakan, India akan menghadapi masa depan yang suram jika tidak mengakhiri budaya yang lebih memilih anak laki-laki dan membuang anak perempuan ini. “Untuk jangka panjang, perilaku budaya ini perlu diubah. India harus melepaskan hambatan ekonomi dan sosial termasuk juga hak milik, peraturan uang seserahan untuk pernikahan dan jenis kelamin yang memvonis anak perempuan bahkan sebelum mereka dilahirkan,” tambah Turquet.

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang saya tarik dari makalah saya adalah,Hukum adat di India mempengaruhi corak pemerintahan dan kehidupan masyarakatnya. Terdapat beberapa amalan yang mencetuskan kontroversi akibat dua budaya yang bertenatangan sewaktu kedatangan Barat. Menurut saya satu hal yang paling di banggakan dari India adalah mereka masih memegang teguh kebudayaan leluhurnya dan tetap menjaga dan berupaya tidak terpengaruh dengan modernisasi budaya . Tapi bila kita lihat tidak sepenuhnya kebudayaan India itu baik , kita sebagai bangsa Indonesia bisa mengambil contoh - contoh yang baik dari kebudayaan mereka, yaitu tetap memegang teguh budaya yang ada.








Daftar Pustaka

Sumber penulis ambil dari beberapa website yang ada di internet;


http://www.culturalsurvival.org/node/10275

Komentar

ADS mengatakan…
KUNJUNGI BERITA BOLA DAN LIVE STEARMING TERUPDATE DAN TERPOPULER YANG WAJIB ANDA KUNJUNGI:

MenitGoal.com
lihatbola.live
lihatbola.asia
asianbookie.id
prediksipapa.com
rekanbola.com

Postingan populer dari blog ini

Dongeng Manggarai: Tombo ca anak koe ata oke le eman

Dasar, Struktur, Fungsi dan Corak Kepemimpinan (Hierarki) dalam Gereja Katolik

HUKUM ADAT SUKU ASMAT