Pentingkah Curiga?

Dari kodratnya manusia ingin tahu. Keingintahuan adalah esensi kehadiran manusia dalam relasi dengan yang lain. Menuju ke ingin tahu, bisa berawal dari curiga.

Curiga tidak boleh dimengerti semata-mata sebagai status perasaan. Curiga juga mengindikasikan pengetahuan tertentu. Dan tidak mungkin orang berhenti sebatas curiga, ia selalu merasa tidak cukup karena ia terlalu serius mau mencapai kebenaran dan kebahagiaan. 

Curiga adalah lambang keterlibatan dan menyadari kebersamaan, jalan menggapai kesempurnaan. 

Curiga akan berakhir dan menemukan hasilnya hanya jika ada 'dialog'. Dialog menyempurnakan keterlibatan dan bisa mencapai kebahagiaan. 
Dialog tak mungkin terjadi bila setiap orang tidak mengelola curiga sebagai tahap awal menggapai kebenaran dan kebahagiaan. 

Orang kerap takut pada curiga, semata karena tidak melanjutkan ke peziarahan yang lebih dalam, tidak berjalan menjadi-mencintai dalam keterlibatan dan kebersamaan. 

Curiga bukanlah sikap batin, tapi keberadaan awal dari sebuah kerinduan menggapai kebenaran dan kebahagiaan. 

23.00-23.09, Rabu, 23 Feb 2017

Diiringi rintik hujan yang membuka kenangan di tanah kelahiran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dasar, Struktur, Fungsi dan Corak Kepemimpinan (Hierarki) dalam Gereja Katolik

Dongeng Manggarai: Tombo ca anak koe ata oke le eman

HUKUM ADAT SUKU ASMAT